Perempuan adalah mahluk tuhan yang diciptakan berbeda dengan mahluk uhan yang bernama laki-laki, ia memiliki kelemahan dan juga kelebihan, diantara keistimewaan wanita adalah melahirkan dan menyususi yang tidak dilakukan oleh kaum lelaki, mereka memiliki perasaan yang dalam yang berbeda dengan lelaki. Namun juga memiliki kecerdasan yang bersifat rasional meskipun terkadang rasionaliseme tersebut terkalahkan oleh perasaan yang tinggi.
Mahluk tuhan yang diciptakan dari tulang rusuk lelaki tersebut, kini telah menguasai beberapa bidang yang selama ini digeluti oleh lelaki, dari pekejaan yang berat sampai kepada pekerjaan yang ringan, entahlah, ini adalah sebuah pilihan atau keterpaksaan, misalnya pekerja keras(buruh bangunan). Inilah salah satu strong yang kini dimiliki kaum hawa tersebut. Di wajah dunia perempuan menjadi mahluk yag tidak lagi terkungkung oleh tugasnya sebagai wanita yang hanya merawat dan membesarkan anak tetapi juga telah mengantikan posisi lelaki atau bahkan mengalahkan posisi lelaki yang terkadang cengeng dengan kondisi. INI adalah sebuah realitas bahwa selain memiliki keistimewaan wanita juga memiliki kekuatan, ketegaran dll, dlam tataran sosial.
Peran Wanita dalam tataran organisasi kini bukan lagi sebuah tugas yang memiliki signifikansi yang rendah tetapi kini telah menempati pos-pos yang memiliki iindeks yang penting dalam tataran organisasi tersebut. Bukanlah sebuah hal yang tabu ketika menemukan pemimpin dalam suatu instansi juga dipimpin oleh perempuan misalnya salah satu presiden Indonesia adalah seorang perempuan kapolri salah satu daerah diindonesia adalah seorang perempuan, ketua jurusan biologi adalah seorang perempuan, ,dan beberapa jabatan stratesis yang laiin yang kini dipimpin oleh perempuan. dan kepemimpianan tersebut juga terjadi pada organisasi mahasiswa.
Perempuan kini bukan lagi mahluk tuhan yang lemah, mahluk tuhan yang selalau menempati posisi yang tidak signifikan tetapi kini perempuan adalah mahluk tuhan yang kuat yang memiliki dimensi kepakaran yang tinggi, profesionalisme yang tinggi dan karir yang multidimensi, kenapa? Alasannya bahwa perempuan saat ini adalah mereka yang pakar dalam berbagai bidang selain sebagai istri, ibu, juga memiliki kepakaran dalam bidang kepemimpinan dan jabatan yang startegis. Kini yang menjadi pertanyaan, apakah ini adalah suatu bentuk emansipasi, atau suatu kegagalan kaderisasi kepemimpiann sbegai kodrat kaum adam?. Maka mencari pembenaran dan kebenaran tidak akan pernah ditemukan, semua akan membawa pada sikap pro dan kontra tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Sehingga yag menjadi solusi adalah mengupgrade diri baik engkau seorang laki-laki ataukah seorang perempan, jika engkau seoang laki-laki maka malulah, pada keberhasilan perempuan, bagaimanapun Islam telah memberi peluang besar kepada kaum adam untuk menjadi seorang pemimpin bagi wanita, sehingga dibutuhkan kesadaran bagi kaum laki-laki untuk mengambil peran yang selama ini diambil oleh kaum perempuan. Sedangkan bagi wanita lain, ini menjadi suatu inspirator tersendiri untuk menggali semua kemapuan yang engkau miliki.
Subuh, 27 juli 2008.
Nadiyah Hansur(an_nadiyahbio@yahoo.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Mbak Nadiyah mungkin bermaksud "kapolda perempuan".
Wanita sebaiknya tetap pada fitrahnya: melahirkan pemimpin dan bukan menjadi pemimpin (kunjungi http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/2460 . BUkan tak menghargai perempuan, tetapi sadarlah bahwa kejayaan islam (dulu) tak hanya ditopang oleh piawainya para lelaki memimpin, tetapi juga piawainya para wanita mendidik calon-calon pemimpin. jika kegagalan "kaderisasi lelaki" dianggap kegagalan, maka wanita tak dapat serta merta mneyalahkan lelaki. Ingat! upaya musuh islam melalui emansipasi dan kesetaran gender adalah untuk memutuskan rantai kaderisasi pemimpin, di mana para pengader (ibu) keluar berkarir dibanding mendidik anaknya.
Posisi wanita yang mengisi berbagai pos lelaki, menurut saya terjadi karena berbagai sebab. nggak cuma kegagalan kederisasi lelaki (memangnya perempuan dapat lepas tangan gitu aja?) pada generasinya (jika itu dianggap gagal).
hal lain yang muungkin perlu diperhatikan adalah gembosan emansipasi yang begitu kencang dan berulang secara teratur dan periodik, sehingga sedikit banyak (bahkan buanyak) ada saja muslimah yang termakan untuk isu emansipasi wanita.
hal lain, kapitalisme global telah berakar serabut di indonesia. exploitasi keindahan tubuh wanita dan pesona lainnya telah menjadi pemanis dalam berjualan. dalam ketaksadaran, banyak kaum wanita yang merelakan diri diexploitasi misalnya SPG, Front officer, karyawati, dll.
lalu, mengapa para wanita ini dieksploitasi tapi tetap suka dan senang? karena tidak sampainya ilmu syar'i kepada mereka tentang hal ini dan tentang misi exploitasi yang terselubung jubah emansipasi wanita dan kesetaraan gender.
tugas para penggiat dakwah belum usai. Anti mau memberikan pencerahan kepada kaum anti?
Fastabiqul Khairat!
Mother is the first school
Al-ummu madrasatul ula' (benar mi di'? :)
wallahu 'alam bishowab
Posting Komentar